1.PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.
2.TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSAHAAN
A.Pentingnya Letak Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut
tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya
sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan
sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan semakin tajamnya persaingan
serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak
perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena
dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu
juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.
Oleh karena itu, pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
B.Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan
-
Letak perusahaan yang terkait pada alam
-
Letak perusahaan berdasarkan sejarah
-
Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
-
Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
1.Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi
tidak dapat ditentukan oleh manusia misalkan, usaha pertanian, pertambangan.
2.Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat
dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di
daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini
dimulai dari para wanita dalam kraton.
3.Letak perusahaan yang ditentukan
pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang
menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat
disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4.Letak perusahaan yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini
bersifat industri. Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan letak perusahaan:
-
Dekat dengan bahan baku
-
Dekat dengan pasar
-
Dekat dengan pemasok tenaga kerja
-
Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
-
Iklim
-
Ongkos transport
-
Besarnya suplai modal
3.PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL
Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai
tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian
kepada masyarakat.
Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan
menjadi 2, yaitu :
-
Tujuan ekonomis
Berkenaan
dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.Contoh :
Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga,
kuantitas, pelanggan (inovatif).
-
Tujuan social
Perusahaan
memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi,
maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan
tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi
kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.
FUNGSI
PERUSAHAAN
a. Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama
perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan
komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
b. Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya
dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
CIRI
PERUSAHAAN
a. Koordinatif: diperlukan koordinasi
semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
b.
Regular:
untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat
mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
c.
Dinamis:
lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan.
d.
Formal:
tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian.
e.
Lokasi:
perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
f.
Pelayanan
Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu
kawasan yang secara geografis jelas.
g. Operatif: adanya aktivitas ekonomi
yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
4.BERBAGAI MACAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN
Setiap
perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, akan berinteraksi
dengan lingkungannya. Lingkungan sendiri sering mengalami perubahan yang sangat
cepat, sehingga perusahaan pun harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan di
sekitarnya. Perusahaan yang dapat mengikuti perubahan lingkungan, maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemajuan, sedangkan perusahaan yang tidak
dapat mengikuti perubahan yang terdapat di lingkungan sekitarnya , maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Lingkungan perusahaan (Business
Environment) adalah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Pengertian lain
tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan
merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar perusahaan tersebut
dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan.
Para ahli
mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi dua, yaitu lingkungan langsung dan
tidak langsung. Beberapa penulis mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi
lingkungan makro dan mikro. Dalam hal ini akan dijelaskan pembagian lingkungan
perusahaan menurut Porter (1980) yang membagi lingkungan perusahaan menjadi
dua, yaitu lingkungan eksternal dan internal.
1.
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan ekksternal dikategorikan menjadi dua, yaitu
:
a. Lingkungan Umum
Lingkungan
umum merupakan lingkungan yang secara tidak langsung telah mempengaruhi kinerja
perusahaan dan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor ini. Yang termasuk dalam komponen
lingkungan umum yaitu :
·
Demografi
·
Ekonomi
·
Alam
·
Teknologi
·
Politik
·
Sosial dan
Budaya
b. Lingkungan Industri
Porter
(1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini mengakibatkan, faktor-faktor
yang mempengaruhi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk persaingan itu sendiri, menjadi sangat perlu untuk
dianalisis. Porter mengungkapkan suatu konsep competitive
strategy yang menganalisis bisnis berdasarkan lima aspek dan satu
aspek pelengkap. Keenam aspek yang membentuk strategi bersaing ini adalah :
·
Ancaman
masuk pendatang baru
·
Persaingan
sesama perusahaan dalam industri
·
Ancaman dari
produk pengganti
·
Kekuatan
tawar pembeli
·
Kekuatan
tawar pemasok
·
Pengaruh
kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya.
2.
Lingkungan
Intenal
Lingkungan internal adalah kekuatan-kekuatan yang
berada didalam perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan
internal berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam perusahaan meliputi : pekerja, dewan
komisaris, dan pemegang saham.
5.PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS-LINGKUNGAN
Bisnis tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan,
maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan.
Aktivitas bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba. Bisnis sangat
erat kaitannya dengan perusahaan. Meskipun demikian, untuk memahami seluk beluk
bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi
perusahaan serta konsep-konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai
sarana.
Pengolahan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan
global. Sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu
aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan
lingkungan industri dengan bisnis semakin kuat. Banyak industri yang melakukan
pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dalam hal ini
merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan
beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen.
Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan akan produk industri hanya
karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik.
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang
tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah
persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian
ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional
yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting
atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder
yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut
dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan
itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya
disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga
barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah
banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang
ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s
market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan
semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli
adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan
bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha
harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan
factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau
bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai
dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau
“pendekatan yang berorientasi konsumen”.
Referensi
http://geadisty.blogspot.com/2011/11/pendekatan-dalam-melihat-bisnis.html
Ada 4 jenis letak perusahaan
- Letak perusahaan yang terkait pada alam
- Letak perusahaan berdasarkan sejarah
- Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
- Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
1.Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi
tidak dapat ditentukan oleh manusia misalkan, usaha pertanian, pertambangan.
2.Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3.Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4.Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3.Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4.Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
- Dekat dengan bahan baku
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan pemasok tenaga kerja
- Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
- Iklim
- Ongkos transport
- Besarnya suplai modal
Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan
menjadi 2, yaitu :
- Tujuan ekonomisBerkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
- Tujuan socialPerusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan
tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi
kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.
FUNGSI
PERUSAHAAN
a. Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama
perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan
komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
b. Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya
dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
CIRI
PERUSAHAAN
a. Koordinatif: diperlukan koordinasi
semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
b.
Regular:
untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat
mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
c.
Dinamis:
lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan.
d.
Formal:
tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian.
e.
Lokasi:
perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
f.
Pelayanan
Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu
kawasan yang secara geografis jelas.
g. Operatif: adanya aktivitas ekonomi
yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
4.BERBAGAI MACAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN
Setiap
perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, akan berinteraksi
dengan lingkungannya. Lingkungan sendiri sering mengalami perubahan yang sangat
cepat, sehingga perusahaan pun harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan di
sekitarnya. Perusahaan yang dapat mengikuti perubahan lingkungan, maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemajuan, sedangkan perusahaan yang tidak
dapat mengikuti perubahan yang terdapat di lingkungan sekitarnya , maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Lingkungan perusahaan (Business
Environment) adalah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Pengertian lain
tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan
merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar perusahaan tersebut
dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan.
Para ahli
mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi dua, yaitu lingkungan langsung dan
tidak langsung. Beberapa penulis mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi
lingkungan makro dan mikro. Dalam hal ini akan dijelaskan pembagian lingkungan
perusahaan menurut Porter (1980) yang membagi lingkungan perusahaan menjadi
dua, yaitu lingkungan eksternal dan internal.
1.
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan ekksternal dikategorikan menjadi dua, yaitu
:
a. Lingkungan Umum
Lingkungan
umum merupakan lingkungan yang secara tidak langsung telah mempengaruhi kinerja
perusahaan dan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor ini. Yang termasuk dalam komponen
lingkungan umum yaitu :
·
Demografi
·
Ekonomi
·
Alam
·
Teknologi
·
Politik
·
Sosial dan
Budaya
b. Lingkungan Industri
Porter
(1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini mengakibatkan, faktor-faktor
yang mempengaruhi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk persaingan itu sendiri, menjadi sangat perlu untuk
dianalisis. Porter mengungkapkan suatu konsep competitive
strategy yang menganalisis bisnis berdasarkan lima aspek dan satu
aspek pelengkap. Keenam aspek yang membentuk strategi bersaing ini adalah :
·
Ancaman
masuk pendatang baru
·
Persaingan
sesama perusahaan dalam industri
·
Ancaman dari
produk pengganti
·
Kekuatan
tawar pembeli
·
Kekuatan
tawar pemasok
·
Pengaruh
kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya.
2.
Lingkungan
Intenal
Lingkungan internal adalah kekuatan-kekuatan yang
berada didalam perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan
internal berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam perusahaan meliputi : pekerja, dewan
komisaris, dan pemegang saham.
5.PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS-LINGKUNGAN
Bisnis tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan,
maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan.
Aktivitas bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba. Bisnis sangat
erat kaitannya dengan perusahaan. Meskipun demikian, untuk memahami seluk beluk
bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi
perusahaan serta konsep-konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai
sarana.
Pengolahan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan
global. Sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu
aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan
lingkungan industri dengan bisnis semakin kuat. Banyak industri yang melakukan
pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dalam hal ini
merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan
beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen.
Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan akan produk industri hanya
karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik.
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang
tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah
persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian
ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional
yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting
atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder
yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut
dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan
itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya
disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga
barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah
banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang
ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s
market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan
semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli
adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan
bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha
harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan
factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau
bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai
dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau
“pendekatan yang berorientasi konsumen”.
Referensi
http://geadisty.blogspot.com/2011/11/pendekatan-dalam-melihat-bisnis.html
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar