Rabu, 12 Juli 2017

REVIEW JURNAL AKUNTANSI INTERNASIONAL

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

1. Pengertian Akuntansi Internasional
Iqbal, Melcher, dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai negara
Kedua, konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai negara. Di sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing negara, dan kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting.

Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai mencakup semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan pengungkapan di masing-masing negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Dengan demikian, diperlukan akuntansi internasional. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1998) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder
2. Single-Domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.

2. Sejarah Akuntansi Internasional
Luca Pacioli (1494) menjelaskan sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal di Italia pada abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.  
Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi lnggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Seiring dengan perkembangan perdagangan dari republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di abad ke-14, pembukuan Italia ini pun berkembang. Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan meliputi hal-hal berikut ini (Luca Pacioli, 1494):
1.      Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.
2.      Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3.      Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4.      Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.      Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6.      Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7.      Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
8.      Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9.      Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10.  Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11.  Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
Dalam Choi (1998:36) ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu :

1.   Sumber Pendanaan
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitability), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.   Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.   Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.   Ikatan Politik dan Ekonomi
Faktor Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional karena kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penaklukan perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelahberakhirnya perang dunia II. Banyak negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5.   Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.   Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7.   Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalah gunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8.   Budaya
 Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

4. Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu (Frederick, 2005:
1. Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.

2. Pendekatan Inductive

Praktik akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.

Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar (Choi et al, 2008)
1.    Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.
2.    Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro ekonomi. Contohnya negara Belanda.
3.    Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
4.    Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara. (Choi et al.2005)
1.    Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi terhadap ”penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai ”Anglo Saxon”. Akuntansi ini berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2.    Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum kode sering disebut ”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia dan Amerika.
Daftar Pustaka

Belkaoui., dan Ahmed Riahi. 1985. Teori Akuntansi 2. Salemba Empat

Choi D.S, Frederick & Meek., dan Gary K. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Choi D.S, Frederick., dan Mueller G Gerhard. 1998. Akuntansi Internasional 1 Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Iqbal., Melcher., dan Elmallah. 1997. Halaman 18

Luca Pacioli. 1494. Summade Arithmetica Geometria, Proporti et Proportionalita

REVIEW JURNAL AKUNTANSI INTERNASIONAL

Jurnal Akuntansi International
Volume/Halaman        : Volume 10, Nomor 1, Januari 2010 : 27 - 44
Judul Jurnal                 : Akuntansi Internasional
Nama Penulis              : Hendra F. Santoso
Reviewer                    : Ade Septiani Reza, Inggrit Namita, Randika Yunda, Yuana Muzika
Tanggal Reviewer       : 22 Maret 2017
Latar Belakang           : Dunia saat ini merupakan dunia yang didominasi oleh keputusan bisnis dan investasi yang bersifat global oleh karena itu pengetahuan mengenai akuntansi internasional merupakan hal penting untuk mencapai pemahaman yang benar mengenai informasi keuangan perusahaan
Tujuan Penelitian        : Meningkatkan kepekaan terhadap dimensi internasional dari akuntansi
Metode Penelitian       : Deskriptif
Variabel Penelitian      :
Hasil Penelitian           : Menjelaskan definisi Akuntansi Internasional, serta praktik transaksi internasional seperti translasi dan permasalahan yang dapat terjadi dalam praktiknya.
Kesimpulan Penelitian:
Dunia saat ini didominasi oleh keputusan bisnis dan investasi yang bersifat global. Bisnis internasional menyebabkan meningkatnya arus investasi dan modal yang bergerak bebas tanpa mengenal batas negara. Terciptanya satu standar akuntansi dunia karena dilakukan penyatuan keseragaman bahasa. Transaksi valuta asing dan inflasi, perpajakan internasional dan harga transfer merupakan prektik akuntansi internasional. Transaksi Valuta asing merupakan transaksi yang mencakup terjadinya pembelian atau penjualan internasional secara kredit.
Transaksi mata uang asing pada pasar spot, forward, atau SWAP digunakan oleh pasar sebagai alat untuk melindungi diri mereka dari resiko nilai mata uang yang tidak stabil. Proses Translasi yaitu suatu mata uang yang disajikan dalam mata uang yang lain untuk membantu pemakai memahami laporan keuangan tersebut. Transalasi mata uang aising secara konseptual merupakan salah satu tugas yang paling sulit yang harus dihadapi akuntansi saat ini.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi mata uang asing. Bisnis Internasional juga mengalami masalah perpajakan internasional dimana sebuah negara berhak menentukan pajak negaranya sendiri, sehingga ada kemungkinan terjadinya perpajakan diantara kedua negara. Penghindaran pajak berganda dapat menggunakan metode kredit pajak. Perjanjian pajak antar negara menentukan item penghasilan apa yang akan atau tidak dikenakan pajak oleh otoritas negara.
Sistem penetuan harga transfer digunakan untuk meminimalisasi pajak skala dunia dengan mengalihkan laba kena pajak dari negara dengan pajak tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Surga pajak merupakan sebuah negara dengan pajak penghasilan yang amat rendah. Perpajakan Internasional memiliki dampak yang besar terhadapt perusahaan multi nasional oleh karena itu menjadi bagian keputusan manajemen dimana akan mempengaruhi tempat, bentuk organisasi yang dipilih, kapan dan kemana harus menyerahkan kas, bagaiamana akan mendanai perusahaan multinasional.