Kamis, 24 April 2014

Perbandingan Tingkat Kesejahteraan Provinsi di Jawa dengan Provinsi Di Luar Jawa (Bagian Barat dan Bagian Timur)



Tingkat Kesejahteraan adalah salah satu dari indikator lokal  untuk memonitoring kemajuan kabupaten dan kecamatan agar dapat  mencapai target pertama  yaitu menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya  di bawah  $1 (PPP)  per hari  menjadi setengahnya antara 1990-2015, dari  salah satu tujuan (Goals)  MDGs  yaitu Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan.
Dudley seers  mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 masalah tersebut adalah :
1.    Tingkat kemiskinan
2.    Tingkat pengangguran
3.    Tingkat ketimpangan di berbagai bidang

Namun pada kenyataannya tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan masih saja banyak terjadi di beberapa provinsi di Indonesia. Berikut akan dibahas perbandingan tingkat kesejahteraan yang terjadi selama 3 tahun terakhir di beberapa provinsi di pulau jawa dengan beberapa provinsi diluar pulau jawa:

1. Tingkat Kemiskinan
Banten
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Banten selama periode 2008-2013, secara absolut terjadi penurunan, jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) sebanyak 656 ribu jiwa atau menurun sebanyak 160,45 ribu jiwa. Sementara untuk persentase kemiskinan tahun 2013 sebesar 5,74 persen atau menurun sebesar 2,41 persen, tingkat kemiskinan Banten tergolong rendah dibandingkan tingkat kemiskinan nasional.
Jawa Barat
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut terjadi penurunan sebesar 1.025,36 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) sebesar 4.297 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga
akhir tahun persentase tingkat kemiskinan Jawa Barat mencapai 9,52%, kondisi kemiskinan Provinsi Jawa Barat masih tergolong rendah jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
DKI Jakarta
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Tahun 2003 - Maret 2013 Jumlah dan persentase penduduk miskin menurun dari tahun 2003 ke 2004. Namun pada tahun 2005 sampai 2006 jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan. Kemudian mulai tahun 2007 sampai 2010 jumlah dan persentase penduduk miskin terus menurun. Tahun 2011 jumlah penduduk miskin naik, namun dari tahun 2012 dan 2013 kembali menurun. Perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2013 ditunjukkan oleh gambar berikut :

 
Jawa Tengah
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2008-2013, secara absolute terjadi penurunan sekitar 1.456,65 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) 4.733 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 persentase kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 14,56 persen, kondisi kemiskinan Provinsi Jawa Tengah masih tergolong tinggi dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).

Jawa Timur
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 2008-2013, secara absolute menurun sebanyak 1.880,04 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) 4.771 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 persentase penduduk miskin mencapai 12,55 persen menurun dari tahun sebelumnya, namun kondisi kemiskinan Provinsi Jawa Timur masih tergolong tinggi jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).Sejak Tahun 2009, secara statistik upaya penurunan angka kemiskinan di Jawa timur menunjukkan keberhasilan. Angka kemiskinan di tahun 2011 sebesar 14,23 persen dan turun 1,15 persen poin pada tahun 2012 atau menjadi 13,08 persen4 dan sampai dengan Maret tahun 2013 mencapai 12,55 persen.

DI Yogyakarta
Perkembangan kemiskinan di Provinsi DI. Yogyakarta dalam kurun waktu 2004-2012, secara absolu terjadi penurunan, jumlah penduduk miskin tahun 2012 (sept) 562,1 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2004-2012 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2012 mencapai 15,88%. Kondisi kemiskinan Provinsi DI. Yogyakarta masih tergolong tinggi jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,86%).

Papua Barat
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Papua Baratdalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut menurun 22,23 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (maret) 224 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan, dan hingga akhir tahun 2013 mencapai 26,67 persen atau menurun sebesar 8,45 persen dari tahun 2008. Kondisi kemiskinan Provinsi Papua Barat masih tergolong tinggi jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
 

Maluku
tingkat prosentase kemiskinan untuk Provinsi Maluku pada bulan Maret 2012 hingga bulan September 2012 dari prosentasenya 20,79 persen turun hingga mencapai 19,9 persen dengan demikian presen­tase penurunan tingkat kemiskinan turun sekiranya 1,27 persen. Pada bulan Maret 2013, sumba­ngan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 76, 57 persen atau menurun sedikit dibandingkan Maret 2012 sebesar 76,57 persen.


Kalimantan Selatan
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatandalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut menurun sebanyak 37,16 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) sebanyak 182 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 (Maret) sebesar 4,77 persen. Kondisi kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan tergolong rendah jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
 

Kalimantan Timur
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur dalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut menurun sebanyak 48,44 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (maret) sebanyak 238 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 mencapai 6,06%. Kondisi kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur tergolong rendah jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
 

Sulawesi Tenggara
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu 2008-20132, secara absolut menurun sebesar 134,19 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (maret) 302 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 (maret) mencapai 12,83 persen atau menurun sebesar 6,70 persen dari tahun 2008. Kondisi kemiskinan Provinsi Sulawesi Tenggara masih tergolong tinggi jika dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
 

 

2. Tingkat Pengangguran
Banten
Jumlah pengangguran Terbuka di Provinsi Banten pada tahun 2013 (Feb.) mencapai 552,9 ribu jiwa menurun dibanding tahun 2008 (656,56 ribu jiwa) atau berkurang sebanyak 103,7 ribu jiwa. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuks (TPT), TPT selama periode tahun 2008-2013 menurun sebesar 5,08 persen, TPT Banten tahun 2013 masih tergolong tinggi diatas rata-rata nasional yaitu mencapai 10,10 persen.